Berita

Festival Lampion jatuh pada hari kelima belas bulan lunar pertama dan menandai berakhirnya perayaan Tahun Baru Imlek. Festival tradisional yang meriah ini merupakan waktu bagi keluarga dan masyarakat untuk berkumpul dan menikmati berbagai kegiatan yang melambangkan persatuan dan harapan untuk tahun mendatang.

Salah satu hal yang paling menarik tentang Festival Lampion adalah menyaksikan kemeriahan festival tersebut. Jalan-jalan dan taman-taman dipenuhi dengan lampion-lampion berwarna-warni dengan berbagai bentuk dan ukuran, menerangi langit malam dan menciptakan suasana yang ajaib. Keluarga-keluarga berjalan-jalan di antara lampion-lampion ini, mengagumi desain-desain yang indah dan kisah-kisah yang dikisahkan di dalamnya. Pemandangan lampion-lampion yang melayang di udara sungguh menakjubkan, mengingatkan orang-orang akan keindahan tradisi dan kegembiraan reuni.

Selain menjadi pesta visual, Festival Lampion juga dikenal dengan tradisi menebak teka-teki lampion. Teka-teki ini biasanya ditulis di lampion, yang menantang peserta untuk berpikir kreatif dan menguji kecerdasan mereka. Kegiatan yang menyenangkan ini menumbuhkan rasa kebersamaan saat teman dan keluarga berkumpul bersama untuk menebak teka-teki dan berbagi tawa dan keakraban.

Tidak ada festival yang lengkap tanpa makanan lezat. Selama Festival Lampion, menyantap bola-bola ketan (pangsit ketan) adalah suatu keharusan. Makanan manis dan lengket ini melambangkan persatuan dan keharmonisan keluarga. Biasanya diisi dengan isian manis seperti wijen atau pasta kacang merah, bola-bola ketan merupakan pelengkap lezat untuk festival ini bagi semua usia.

Saat Festival Lampion hampir berakhir, orang-orang dari semua lapisan masyarakat kembali bekerja, membawa serta kehangatan dan kegembiraan festival. Transisi ini menandai dimulainya tahun kerja baru yang penuh dengan harapan dan ambisi. Festival Lampion tidak hanya menerangi malam, tetapi juga menerangi tahun mendatang yang makmur, mengingatkan kita akan pentingnya tradisi, keluarga, dan komunitas.