Festival Perahu Naga, juga dikenal sebagai Festival Perahu Naga, adalah festival tradisional penting di Tiongkok. Itu jatuh pada hari kelima bulan kelima lunar. Festival ini memiliki berbagai adat istiadat dan kegiatan yang diwariskan secara turun temurun, antara lain balap perahu naga, membuat siomay, menggantung apsintus, makan telur, dan lain-lain.
Salah satu tradisi yang paling representatif dari Festival Perahu Naga adalah balap perahu naga. Olahraga menarik ini memiliki sejarah lebih dari 2.000 tahun dan menjadi sorotan festival ini. Tim dayung mendayung sekuat tenaga mengikuti hentakan genderang, dan penonton di sungai dan danau menyemangati mereka. Pacuan kuda tidak hanya menjadi tontonan yang menegangkan, tetapi juga mengenang penyair kuno Qu Yuan yang bunuh diri dengan menenggelamkan dirinya di Sungai Miluo.
Kebiasaan lain selama festival ini adalah membuat dan memakan kue beras, yang juga dikenal dengan nama kue beras. Pangsit berbentuk limas ini terbuat dari ketan yang dibungkus daun bambu dan diisi berbagai bahan antara lain daging babi, jamur, dan kuning telur asin. Proses pembuatan pangsit beras adalah tradisi kuno yang menyatukan dan mempererat ikatan keluarga melalui seni membuat camilan lezat ini.
Selain balap perahu naga dan membuat siomay, ada juga kebiasaan menggantung mugwort dan memakan telur saat Festival Perahu Naga. Menggantung mugwort di pintu dan jendela dipercaya dapat mengusir roh jahat dan penyakit, sedangkan memakan telur dianggap membawa kesehatan dan keberuntungan.
Secara keseluruhan, Festival Perahu Naga adalah saat orang berkumpul untuk merayakan budaya dan warisan Tiongkok. Baik itu lomba perahu naga yang memacu adrenalin, aroma pangsit beras yang disiapkan, atau gerakan simbolik menggantung mugwort dan memakan telur, festival ini adalah bagian tradisi Tiongkok yang dinamis dan berharga dan terus dirayakan dengan penuh antusiasme. Rayakan bersama menghormati.
Ini adalah beberapa produk kami yang dipamerkan
Waktu posting: 10 Juni 2024